Selasa, Juni 23, 2009

semenanjung muria

INFO BATAN

Semenanjung Muria Aman Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

TEMPO Interaktif, Bandung:Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Prof Dr Soedyartomo mengungkapkan, persiapan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Semenanjung Muria memasuki tahap detil desain seismik. “Desain seismik itu disiapkan untuk mengantisipasi gempa terbesar yang pernah terjadi 300 tahun sebelumnya,” katanya di Bandung, Sabtu akhir pekan lalu.

Di Semananjung Muria, katanya, terdapat tiga calon tapak untuk lokasi pembangkit pertama di Indonesia tersebut. Pembangkit ini diperkirakan mampu menghasilkan listrik sampai 7.000 megawatt. Dia membenarkan adanya sesar yang tidak jauh dari Semenanjung Muria. Meski terdapat sesar Lasem, paparnya, lokasi Semenanjung Muria masih tergolong aman. Alasannya, lokasi itu memenuhi syarat karena ujung sesar masih berjarak 10 kilometer dari calon tapak pembangkit listrik nuklir. Dia menjelaskan, unit ukuran desain seismik pada tapak pembangkit listrik nuklir atau istilahnya Ground Acceleratian (Gal), unit kecepatan tertinggi dari bergoyangnya tanah akibat gempa bumi. Dari parameter itu, lokasi Semenanjung Muria masih di bawah 300 Gal. Dia membandingkan dengan 54 pembangkit listrik nuklir yang ada di Jepang. Menurutnya, tidak ada satupun pembangkit listrik di Jepang yang berdiri di atas tanah yang lebih aman dari Semenanjung Muria. ”Di sana (Jepang) masih di atas 300 Gal, paling rendah 370 Gal, bahkan ada pembangkit listrik tenaga nuklir yang dibangun di lokasi 570 Gal, ini suatu bukti di Indonesia bisa dibangun,” katanya. Kecepatan goyangan bumi tertinggi (Gal) di lokasi Semenjung Muria bisa diatasi oleh struktur pembangkit. Saat ini, pihaknya sudah menambah alat pemantauan gempa di Ujung Lemah Abang guna memantau kekuatan gempa yang terasa di lokasi itu. Dia meyakni Indonesia mampu, terbukti reaktor nuklir di Yogyakarta yang tidak mengalami kerusakan ditimpa gempa bumi beberapa waktu lalu. ”Reaktor itu malah menjadi tempat untuk mengungsi warga, karena memang didesain tahan gempa," ujarnya. Ahmad Fikri Sumber: wwww.tempointeraktif.com, Senin, 08 Januari 2007