Mau Telepon Gratis? Bangun 'Telkom' Baru Saja
Bandung - Tarif telepon memang perlahan mengalami penurunan. Namun, bagi sebagian orang tarif halo-halo masih dinilai mahal.
Sebenarnya ada cara supaya menelepon tidak lagi mahal, bahkan bisa gratis lewat akses internet (VoIP). Caranya, ya silakan bangun akses jaringan sendiri.
Untuk membangunnya juga tak terlalu sulit. Pakar teknologi komunikasi informasi, Onno Widodo Purbo, pernah mencobanya. Bahkan membuatnya dalam bentuk prototype yang ia namakan Central Telephone.
Perangkat Central Telephone (CT) ini mirip dengan dengan Sentral Telepon Otomat (STO) milik Telkom.
"Dengan Central Telephone ini kita bisa membuat Telkom sendiri," canda Onno di sela Konferensi Internasional 'Rural Information & Communication Techonlogy' di Kampus ITB, Bandung.
Untuk mengoperasikan alat itu, bisa menggunakan piranti lunak gratisan yang diunduh dari internet. "Kita menyebutnya soft switch, bisa diunduh di www.briker.org," tutur Onno.
Ditambahkannya, biaya produksi alat kreasinya itu jauh lebih irit dibanding biaya pembuatan STO milik Telkom.
"Kemampuan STO Telkom dengan total biaya produksi mencapai Rp 2 miliar 'hanya' 1000 call per detik. Sedangkan dengan alat ini (CT) bisa mencapai 5000 call per detik dengan total biaya sepuluh juta rupiah saja," tukas peraih gelar doktor dari Kanada ini.
Diminati Negara Lain
Meski tarif telepon sesama operator dianggap sudah cukup murah, namun tarif lintas operator masih mahal. "Nah, dengan alat ini saluran yang beda operator bisa dibelokan agar operatornya sama," jelas Onno.
Teknologi yang juga diminati negara lain seperti Taiwan, China, dan Australia, jelas sangat berguna bagi perusahaan seperti hotel, kantor, dan pelayanan publik.
Namun bagi perorangan, tidak perlu sampai punya sentra telepon. Apalagi untuk orang-orang yang pekerjaannya lekat dengan komputer dan internet.
"Cukup dengan menggunakan PC, headset dan mic serta koneksi internet, masyarakat sudah bisa menikmati layanan telepon gratis ini. Register saja ke VoIP Rakyat untuk mendapatkan nomornya lalu silakan telepon sepuasnya,"